Qiamat Menurut Dogma dan Science

by Ali Syarief

Kiamat asal kata dari bahasa arab “Yaumul Qiyamah” , yang arti sebenarya adalah Hari Kebangkitan Umat.  Kata lain yang menjelaskan qiamat adalah ”as-saa’ah”.  Kiamat adalah kehancuran alam semesta, kebinasaan semua makhluk, termasuk bumi dan langit, juga malaikat dan syaithan. Yang tersisa hanya Sang Pencipta. Dalam kepercayaan seorang Muslim, semua makhuk nanti dibangkitkan kembali dan mempertanggungjawabkan perbuatannya sewaktu didunia (bagi manusia dan jin).

Saya menuding, asal idea atau fikiran terjadinya qiamat itu berasal dari keyakinan umat beragama. Konon ini di mulai sejak jaman Ibrahim. Saya ingin merujuk kepada ayat lain yang disampaikan Tuhan langsung kepada kita semua, tanpa melalui nabi-nabi, yaitu ayat2 kauniyah. Ketika gunung berapi meletus, maka hancur leburlah alam dan kehidupan disekitarnya. Lalu tumbuh dan kembalilah kehidupan baru. Pohon-pohon baru tumbuh dengan suburnya, lalu kembali binatang-binaang berdatang hidup secara sinergis. Itulah arti dari qiamat, yang aerti secara harfiahnya adalah “mendirikan” dan boleh juga memelihara atau menjaganya. Seperti arti dari dari qiamul laili.

Itu pemahaman dogmatis. Bagaimana menurut konsep keilmuan ? saya kutipkan dari Mbah Stephen, sbb : When I gave a lecture in Japan, I was asked not to mention the possible re-collapse of the universe, because it might affect the stock market. However, I can re-assure anyone who is nervous about their investments that it is a bit early to sell: even if the universe does come to an end, it won’t be for at least twenty billion years. By that time, maybe the GATT trade agreement will have come into effect.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s