Ada dua statemen yang diartikan sebagai sesembahan manusia didalam al-qur’an; Pertama kata “Rab” dan yang kedua kata “Allah”. Dua-duanya adalah bisa kita sejeniskan sebagai “Tuhan”. Coba kita simak ayat berikut: “ya ayuhannas ittakurobbakum”, yang artinya “hei manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu”. Lalu ayat lain adalah : “ya ayuhaladzina amanu ittakullah”, yang artinya “hey orang-orang yang beriman bertaqwallah kepada Allah”.
Dua ayat tersebut adalah amar atau perintah didalam al-qur’an, yaitu kepada seluruh manusia untuk bertaqwa kepada Tuhannya, dan perintah yang kedua kepada yang beriman untuk bertaqwa kepada Allah. Jadi disini tampak jelas, al-qur’an memerintahkan untuk bertaqwa kepada Tuhan dan kepada Allah. Jadi artinya siapapun sesembahan manusia tidak di pedulikan disini.
Dalam terminologi yang sederhana, taqwa artinya melaksanakan perintahnya dan mejauhi larangannya.
Inilah ayat tolerasnsi. Ayat yang harus di fahami sebagai tidak saling menyalahkan antar umat beragama. Ayat yang harus menjadi sikap respek dan apresiasi kepada keyakinan yang berbeda-beda itu. Inilah ayat yang menjelaskan bahwa manusia tidak berkeyakinan sama. Inilah ayat yang harus menjadi mindset, khusus nya kepada umat Islam, untuk melihat bahwa Tuhan di luar Allah adalah sama saja. Inilah ayat yang harus menjadi sumber untuk merumuskan berbagai kebijaksanaan Negara.
Benar ngga yah?
Ujung-ujungnya La ilaaha illallah ya Pak Ali?
Blog pribadinya keren. Salam hormat selalu sesama kompasianer.
Terima kasih, salam