Ini kejadian, saat Presiden Obama pulang ke negerinya, usai menghadiri ASEAN Summit di Bali kemarin lusa. Salah seorang sahabat, seorang kepala Sekolah, men text saya via BBM, seperti ini bunyinya : “Pak Ali ssaya sudah 7 jam menuggu di waiting room Airport Ngurahrai Bali. tak ada kabar dan berita kepastian kapan pesawat akan menerbangkan saya balik ke Jakarta”, tulisnya. Sementara dari arah Kuta maupun Nusa Dua yang menuju Bandara, satu jam sebelum Presiden Obama tiba di Bandara, jalan-jalan sudah di tutup tidak boleh ada lalu lintas kendaraan bermotor apapun melintas. Istilahnya steril.
Kasus yangs ama tidak jarang juga, para pejabat kita, ditengah-tengah kemacetan yang sangat padat, mereka melaju tanpa peduli, dengan menggunakan fasilitas escort police atau “forider” istilah umum kita. Itu baru di jalan raya. Dimanapun, di Bandara, di Rumah Sakit, di tempat-tempat publik lainnya, para pejabat itu selalu mendapat privilege yang sangat istimewa.
Siapa mereka itu? Adalah para pemakan uang pajak (Tax Eater).
Beda dengan kita para Pembayar Pajak (Tax Payer). Di jalan macet harus bersabar. Sesekali ingin ke kamar kecil, harus bayar. Bila sakit, pelayanan Rumah Sakit seperti ini; obat, kamar dan pelayanan medis diukur oleh nilai duitnya.
Siapa sich sebenarnya yang paling berhak di negeri ini, Para Pembayar Pajak atau Pemakan Pajak!?
A very impressive article. Well prepared. Very motivating!! Set off on to way
[url=http://www.bestairplanesimulatorgames.net]Airplane simulator games[/url]