Dalih apapun yg di sampaikan oleh kelompok FPI menanggapi ketidak sukaan masyarakat atas perilaku da’wah organisasinya, tak ada yang bisa diterima bahkan bertentangan dengan akal sehat manusia yg waras. Apapaun alasannya, mau berdakwah kek atau amar ma’ruf nahi munkar, sepanjang itu menggunakan kekerasan, maka produknya hanya memperkeruh situasi. Tidak akan pernah dapat menyelesaikan masalah. Apalagi dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana kelompok penekan itu ada pada sisi infra struktur, maka perannya tidak boleh lebih dari supra struktur.
Lebih dari itu, front pembela islam itu seberanya abai dengan ayat ayat qur’an itu sendiri. Tidak komprehensif kalau menerjemahkan al qur’an untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar seperti yang diimplementasikan saat ini. Jadi ya bukan membela Islam tetapi mempermalukan Islam. Panji Islam itu tidak boleh direpresentasikan dengan cara cara kekerasan. Banyak banyak Da’wah Dan amar ma’ruf nahi munkar dengan cara yang lebih elegan dan menjunjung tinggi Nama Islam.
Dawah yang baik itu sering kali disebut dengan istilahmya “da’wah bil hal”, yaitu dawah yang dilakukan dengan suri tauladan. Uswatun hasanah atau contoh yang baik. Bukan hanya among doang apalagi rame rame mengobrak abrik tempat usaha orang.
Didalam Alqur’an ada banyak ayat bertebaran mengenai cara dan metode dawah yang baik. Coba perhatikan ayat ini. Ud’u ila sabili robbika bil hikmah wal maoidhoti hasanah, artinya serulah kejalan tuhanmu dengan hikmah dan pendidikan yang baik. Lanjutannya ayat itu fajadilhum bilati hiya akhsan, artinya kalau kalian bertentangan maka berbautlah akhsan (baik atau santun).
Bagaimana Perilaku FPI dengan mengacu kepada ayat tadi?