Kembali lagi memasuki bulan ramadhan. Ayat perintahnya masih yang itu – itu juga. Hafal sekali aku. Membosankan. Potretnya pun masih tetap yang lama. Sama saja, yang itu. Puasa di siang hari, makan dua kali lebih banyak di malam hari. Ada es cendolnya segala
Bulan Istimewa, makan yang banyak dan beli baju baru. Aku juga puasa. Tetapi telah ku geser naweatunya, dari senandung ilusi kepada yang nyata. Kesehatan!!!. Puasa dengan cara saya. Karena aku bukan onta. Menjaga spy tdk dehidrasi. Katanya itu tdk sesuai dengan tuntunan!. Biar saja, bukankah yg berpuasa itu juga banyak yg tidak menerima pahala kecuali lapar dan dahaga? Tuh, kan tetap hawa nafsunya di akumulasikan ke malam hari. Nanti pulang kampung juga sambil riya. Nggak perlu mikirin macet segala, karena aku mudik dengan motor baru.
Sekarang aku bahagia. Kata istriku, aku masih muslim. Kata orang nashora, kamu bukan musuhku. Kata orang-orang kafir, ali-san irrashaimase. Kata orang sekuler, anda humanis dan kata orang atheist, we are a “life is force”.
Waltakum minkum ummatun yad’una illah khairi,
Salam
Ramadan ke 3, 1435 H – Dari Kamarku