Sudah bukan rahasia umum, kalau bulan suci ramadhan, adalah bulan di mana syaitan-syaitan itu sedang di belunggu. Dalam pemahaman awam, maka syaitan-syaitan itu tidak berdaya lagi menggoda manusia-manusia terutama yang sedang berpuasa.
Syaitan adalah sosok makhluk, yang selalu di tuding dan di kambing hitamkan ketika sosok makhluk manusia melakukan kekeliruan.
Nah bagaimana wujud manusia yang tanpa syaitan-syaitan si bulan Ramadhan itu?
Kondisi umatnya saat berbuka puasa, penuh dengan banyak jenis makanan dan minuman. Saat maghrib dikumandangkan, sudah tersaji rapi di atas meja makan, lebih dari satu macam minuman; Ada teh manis, kolak, jus buah dll. Bahkan, beberapa jam sebelum azan tiba sudah dipersiapkan berbagai macam aneka hidangan yang siap untuk disantap saat berbuka tiba.
Di ujung ramadhan, membeli baju baru dan mudik ke kampong dengan motor baru segala. Show off.
Sungguh berbeda dengan perilaku konsumsi yang dicontohkan oleh nabi Muhammad saw. Dalam riwayat hadis dijelaskan bahwa nabi berbuka puasa dengan kurma dan air. Jarang kita mendengar atau mendapatkan riwayat yang menjelaskan bahwa beliau shollallahu alayhi wa sallam mengonsumsi banyak makanan. Hal ini menunjukkan kesederhanaan dan perilaku konsumsi yang baik dan seharusnya menjadi suri tauladan buat kita umatnya.
Tanpa syetan inflasi rate kita justru sangat tinggi.