Mengapa Harus Menghargai Orang yang BerPuasa?

patung yesus

Sudah menjadi pendapat umum, bahwa ketika umat Islam melaksanakan kewajiban ibadah puasanya, maka tuntutan untuk menghormati orang yang sedang berpuasa justru datang dari umat islam sendiri. Tidak sedikit spanduk-spanduk yang isinya menuliskan “hormatilah orang yang sedang berpuasa”, yang pasang spanduk itu adalah dari lembaga lembaga Islam itu sendiri.

Kebetulan saya bertemu dengan teman saya orang Eropa, yang tinggal di Indonesia sudah cukup lama. Beliau sampai geleng geleng kepala, mengatahui kalau “how to respect people who do fasting, appealed by themselves” . Terus dia bilang gini; “kalau anda kerja lembur atas keinginan sendiri, kenapa kemudian anda minta overtime fee? tanyanya. Bener juga, pikir saya. Lalu, dia menuturkan lagi begini :”apalagi puasa itu adalah kewajiban dan dilakukan atas kehendak sendiri, kenapa kemudian minta di hormati oleh orang lain, apalagi yang tidak ada hubungannya”, demikian keluhnya.

Rupanya panta, kalau Menteri agama, telah menghimbau supaya warung-warung makanan, “tidak menutup usahanya selama Ramadan” dan Gusdur malah meminta; “supaya menghormati orang yang tidak puasa”, cukup beralasan juga.

Tapi menurut saya, sebenarnya jalankan hidup seperti biasa biasa saja, yang puasa silahkan dan yang tidak berpuasa biarkanlah. Tidak perlu ada ada himbauan untuk saling menghargai diantara mereka. Namun  justru yang perlu kita renungkan adalah, jangan jangan karena keinginan pribadi melakukan puasa Ramadan, tetapi mengganggu orang lain. Coba perhatikan bagamana mungkin mulai pukul 02.00 tengah malam hingga subuh, speakers dimasjid-masjid berbunyi dengan berbagai macan suara sekeras kerasnya yang sangat memekakkan telinga.

Mengganggu banget!!!!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s