Walau sudah hidup ratusan tahun di Indonesia, etnis China itu masih tetap terlihat, berbeda dan berkembang. Relative, etnis china itu hidupnya jauh lebih baik dari masa masa leluhurnya dahulu, bahkan suka atau tidak, saat ini, konon, penguasa eknomi di negeri kita itu adalah mereka. Tetapi biarlah, karena hokum semesta alam, memang janjinya begitu; rizki itu hanya bergerak kepada mereka yang ikhtiarnya, ulet dan cerdik pula.
Sekedar menjelaskan siapa mereka, ada beberapa catatan saya seperti ini; Kalau dia itu menjadi pejabat, maka lihatlah Ahok. Ini statementnya ;”Pokoknya kalau anda anarkis saya tembak. Nanti peluru karet itu di lapis ketiga. Kalau tembak peluru listrik dia masih bawa golok, tembak gas air mata. Kalau dia masih anarkis ya kita pakai peluru karet,” ujarnya
Kalau dia itu menjadi politikus, maka modelnya seperti Kwik Kian Gie. Mantan Menteri Koordinator Ekonomi Kwik Kian Gie menilai Presiden Joko Widodo sudah bertindak menyalahi Undang-Undang Dasar 1945 karena menerapkan harga bahan bakar minyak sesuai dengan harga pasar. “Presiden Jokowi sudah melanggar konstitusi,” kata Kwik dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/3/2015). Ini kalau ditindak lanjuti, dan benar adanya, bisa memicu impeachment.
Tetapi kalau dia jadi ustadz, dia seperti Ustadz Felix Siauw. Dia lebih keras ketimbang Habib Rizieq. Orang yang pacaran itu, lanjutnya, adalah orang-orang “buangan” yang tidak lulus seleksi keberanian menghadapi hidup. “Laki-laki yang pacaran itu masuk jurusan buangan, karena jurusan utama adalah nikah, artinya yang pacaran itu karena tidak lolos jurusan nikah,” ujar Felix
Nah, kalau jadi penjahat, ingat Edy Tanzil? Dia sampai sekarang masih buron (at large). Menggondol uang kita trilyunan rupiah. Dia adalah terpidana pembobol Bank Bapindo dalam perkara Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) senilai US$565 juta atau sekitar Rp1,3 triliun pada 1993 lalu.