Sampai Kapan Mau Menjadi Bangsa Pembenci?

Iri apa yang terjadi dengan Bangsa Vietnam dan America, setelah saling membantai dan membunuh, kini mereka saling bersahabat dan bantu membantu membangun negaranya. Bangsa vietnam mendapat privilege dari Amerika, yang memudahkan anak mudanya masuk di universitas2 terkemuda di US. Begitu juga, setelah Amerika menjatuhkan Bomb di Hiroshima dan Nagasaki, sejak itu pula kedua bangsa terus meningkatkan dan membangun persabatan di berbagai bidang.

Bebeda dengan sejarah yang ada dalam proses perjalanan bangsa Indonesia, bahwa setiap kali kita memperingati hari kemerdekaan, maka yel-yel kebencian kepada Belanda dan Jepang, bergemuruh lagi bak halilintar. Menggelegar  membahana di seantero nusantara. Pidato heroik saat itu adalah, yang mendapat tepuk tangan riuh-gemuruh, ketika sang orator mengatakan dg gegap gempita “amerika kita setrika, Inggris kita linggis, ganyang Malaysia, dst”.

Bangsa yang besar Indonesia itu, ternyata tidak pernah punya teman sejati, seperti aliansi Inggris, Amerika dan Australia dan bangsa-bangsa eropa lainnya. Bahkan dengan tetangga yang terdekat sendiri saja, pun tidak pernah mau akur. Tidak akrab.

Sentimen Agama, tidak menyatukan dengan negara-negara kaya di Timur Tengah. Kultur Serumpun, tidak membangkitkan emosi persuadaraan. Sehamparan geografis, juga tidak mendekatkannya.

Kini muncul lagi, dendam kesumat turunan masa lalu, PKI-yang partainya sdh di larang, yang anggotanya sdh pada mati semua, masih juga keturunanya, naga-naganya, akan di perlakukan sama, seperti orang tuanya dahulu.

Budaya adi luhung mu, agamamu, tidak merubah otakmu menjadi manusia yg berperikemanusiaan dan berperadaban.

Dimana besar bangsamu itu?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s