Iklim yang saya maksud adalah Situasi atau Susana, dimana potensi kemaampuan berfikir anda muncul. Secara sederhana, saya kutip, dialog seorang Coach dengan clientnya, sebagai berikut :
Coach : Hello, apa yang saya bisa bantu Dik?
Adik. : Bagaimana saya bisa meningkatkan Sales Business online saya Saya ingin seperti orang- orang, suskes dengan banyak orderan.
Coach : Emang masalahnya apa?
Adik. : Penjualan Saya, tidak sesuai dengan harapan saya.
Coach : Kenapa kira-kira?
Adik. : Memang saya akhir-akhir ini jadi kurang bergairah, jadi kurang fokus dan perhatian, akibatnya pembelinya menurun.
Coach. : Terus rencana Adik, mau seperti apa? Supaya Salesnya meningkat lagi, sepert harapannya.
Adik. : Saya akan evaluasi menyeluruh. Mencari tahu kelemahan-kelemahan saya.
Coach. : Kapan akan dimulainya Dik?
Adik. : Seceptanya Coach
Coach. : Kira-kira ada kendala nggak?
Adik. : Banyak. Saya harus cari tambahan modal, cari partner yang tepat dan membuat strategi jualan laku
Coach. : Seperti apa strategi jualan laku itu?
Adik. : Rasanya, produknya harus beda, ya. Terus, harga juga harus bersaing. Dan Pelayanan yang cepat dan menyenangkan.
Dialaog Coach dan si Adik itu, bukan karangan saya. Itu benar terjadi saat saya mengikuti Zoom Meeting. Saya terkesima, dengan kepandaian Coachnya. Ia tidak memberi coaching seperti advising. Tapi justru menggali Pikiran-pikiran Juara yang ada pada clientnya itu.
Nah, inilah yang saya maksud dengan iklim. Jamu-jamur itu, tidak perlu dicarikan bibitnya yang baik, tidak perlu di pupuk, tidak perlu juga dipelihara. Ia tumbuh saat iklimnya tiba. Karena itu, mencari partner yang juara, adalah cara menumbuhkan jamur yang ada pada dirimu.