Awal tahun 2000an, saya ke Kalimantan Tengah, meliput aktifitas Dr. Birrute Galdikas, ahli Orang Utan Dunia. Beliau mengeluhkan pengrusakan hutan di Kalteng termasuk di kawasan Hutan LIndung Tanjung Puting. Lalu menunjukan pohon Jenis Kayu Ulin yg umurnya sudah 7 tahun tapi baru setinggi 40cm.
Sebenarnya Ia ingin menjelaskan, bahwa penebangan Hutan itu, tidak akan pernah kembali menjadi hutan lagi, karena sekaligus menghilangkan seluruh habitat binatang binatang penanam pohon pohon secara alami itu.
Dan ternyata benar. 20 tahun kemudian sy kembali, ke Hutan Tanjung Puting itu, tinggal pohon pohon kayu yg ada disepanjang pinggir pinggir sungai saja.
Sedih banget, tidak lagi melihat Orang Utan liar di habitatnya. Bekantan2 yg menari-nari, terjun bebas dan lucu lucu itu, yang biasa bermain dipohon-pohon Hutan lebat itu. Nyanyian burung burungpun nyaris sirna sudah.
Para perambah hutan itupun, bukan saja menghabisi kayu, juga para kuli tinta yg melaporkan aktifitas mereka.